Oleh: Ustadz Dr. Kusnadi
Dalam Islam, niat merupakan salah satu elemen paling mendasar dalam beramal. Niatlah yang menentukan apakah suatu amalan diterima atau tidak oleh Allah Ta‘ala. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menjadi fondasi penting dalam menjalani hidup sebagai Muslim. Amalan yang tampak besar dan megah bisa menjadi sia-sia di sisi Allah jika tidak disertai niat yang tulus. Sebaliknya, amalan yang tampak sederhana namun diniatkan dengan ikhlas, dapat bernilai besar di sisi-Nya.
Sering kali kita terbiasa melakukan rutinitas harian tanpa menghadirkan niat. Padahal, membiasakan diri memeriksa dan meluruskan niat sebelum melakukan sesuatu akan sangat menentukan nilai dari amal itu sendiri.
Lebih jauh lagi, niat yang baik juga menjadi pemicu semangat dan konsistensi. Ketika niat kita benar dan ikhlas karena Allah, maka energi yang menggerakkan kita dalam beramal akan semakin besar. Bahkan di saat sulit atau letih, niat yang lurus akan menguatkan langkah dan menjaga kontinuitas amal.
Dengan memahami pentingnya niat, kita diajak untuk lebih berhati-hati dalam setiap langkah. Tidak sekadar melakukannya, tapi meluruskan “mengapa” kita melakukannya. Inilah yang menjadikan seorang hamba lebih dekat kepada Allah, dan lebih terarah dalam hidupnya.