Oleh: Ustadz Hijri Fatha, S.H.I.
Allah berfirman dalam Surat Al-Isrā’ ayat 84:
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَىٰ شَاكِلَتِهِۦ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ هُوَ أَهْدَىٰ سَبِيلًا
“Katakanlah (wahai Rasul), setiap orang beramal menurut pembawaannya masing-masing. Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.”
Setiap manusia memiliki kecenderungan dan keahlian masing-masing. Namun, yang membedakan satu dengan yang lain adalah bagaimana ia mengoptimalkan amalannya secara istiqamah dan ikhlas karena Allah.
Amalan Jadi Saksi di Akhirat
Saat di dunia, manusia menyaksikan amalnya sendiri. Namun kelak di akhirat, justru amal itulah yang akan menjadi saksi atas dirinya. Oleh karena itu, seorang mukmin sebaiknya memiliki amalan andalan—amal saleh yang ia konsistenkan sebagai cerminan dirinya di hadapan Allah.
Rasulullah ﷺ pernah mengisahkan bagaimana Bilal bin Rabah telah “mendahului” ke surga karena kebiasaannya menjaga wudhu, shalat malam, dan adzan. Begitu pula sahabat lainnya yang meskipun baru memeluk Islam di akhir masa kenabian, tetap mencatatkan kontribusi besar melalui hafalan dan periwayatan hadis.
Tak sedikit ulama dan orang saleh setelah masa sahabat hingga sekarang yang menjaga satu amalan secara istiqamah:
- Ada yang selalu menjaga puasa sunnah,
- Ada yang tak pernah tinggal shalat malam,
- Ada yang terus menebar ilmu,
- Ada yang tekun dalam sedekah diam-diam,
- Dan ada pula yang tidak pernah putus mendoakan umat.
Kisah 3 Pemuda di Gua: Tawassul dengan Amal
Rasulullah ﷺ juga meriwayatkan kisah tiga pemuda yang terjebak di dalam gua. Mereka tidak bisa keluar, hingga masing-masing bertawassul kepada Allah dengan amalan terbaiknya:
- Yang pertama: bakti luar biasa kepada kedua orang tuanya,
- Yang kedua: meninggalkan zina karena takut kepada Allah,
- Yang ketiga: kejujurannya dalam menjaga harta pekerjanya.
Setelah masing-masing berdoa dengan amal tersebut, batu penutup gua bergeser dan mereka selamat. Itulah bukti nyata bahwa amalan andalan bisa menjadi jalan keluar dari kesulitan dunia, apalagi di akhirat.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. Ath-Thalaq: 2–3)
Pilih dan Konsistenkan Amalan Terbaikmu
Amal unggulan bukan berarti yang besar di mata manusia, tetapi yang ikhlas dan konsisten di hadapan Allah. Nabi ﷺ bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten, meskipun sedikit.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Karena itu, pilihlah 1–2 amalan yang bisa engkau jaga: shalat sunnah, dzikir harian, sedekah rutin, puasa sunnah, menulis ilmu, atau doa-doa kebaikan. Jadikan itu sebagai hujjah di dunia dan akhirat, penguat langkah dan perantara pertolongan Allah di kala sempit.
اللَّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلَنَا كُلَّهُ خَالِصًا لِوَجْهِكَ الْكَرِيمِ
“Ya Allah, jadikan seluruh amal kami ikhlas karena wajah-Mu yang mulia.”